Wednesday, August 30, 2006

Seputar Problem Jakarta


Judul : Politik Kota dan Hak Warga Kota
Penerbit : Penerbit Buku Kompas
Cetakan : I, Maret 2006
Tebal : xxii + 256 halaman

Politik kota kembali menggema setelah undang-undang Nomor
22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah mulai diimplementasikan.
Pemerintahan kota yang otonom dan meningkatnya partisipasi
masyarakat menjadi tanda bahwa politik kota kembali hidup.
Lewat opini-opini seputar masalah keseharian kota Jakarta
dalam kolom "Kota Kita" harian Kompas yang dikumpulkan
dalam buku ini, diketahui kurangnya ruang terbuka hijau,
semrawutnya lalu-lintas dan angkutan umum, kriminalitas, banjir,
penyakit musiman, penggusuran, amburadulnya penataan kota,
dan pelayanan publik masih menjadi masalah yang belum ter-
selesaikan. Seiring dengan perkembangan dunia ekonomi, sosial,
dan politik saat ini serta meningkatnya kesadaran warga akan
hak atas kota, makin terasa bahwa Jakarta sudah tidak mampu
menampung kegiatan tersebut dalam satu wadah.

Menjadi kota yang sehat, yaitu kota yang segenap warganya
bisa hidup layak, terpenuhi pangan, sandang, papan, pekerjaan,
pendidikan, dan kesehatan, ketersediaan ruang publik, keteraturan
lalu-lintas, berkurangnya tindak kriminal, tentunya menjadi impian
kota Jakarta saat ini. Patut dipertanyakan apakah deretan panjang
prasyarat kota sehat itu mungkin diwujudkan di Jakarta.
(Dew/Litbang Kompas)

Pada Bab yang menguraikan tentang kriminalitas di ibukota, dua
dari enam tulisan yang ada dibuat oleh F. Sidikah R yaitu :

1. Membangun Sistem Keamanan yang Integral,
Kompas, 2 September 2003 –
2. Ketika Korban Kejahatan Mulai Melawan,
Kompas, 28 Oktober 2003 –

Isi tulisan lengkap dapat dibaca pada dokumen tulisan
yang ada dalam blog ini.

regards

No comments:

Post a Comment